Puisi : Salah

Kau padamkan nyala yang terlanjur ku buat
Pupus sudah kekuatanku ingin mencapai mu
Rasanya jantungku ingin berhenti berdetak
Dan nadi ku tak mau berdenyut
Semua kau bunuh dengan selongsong janji bodoh!

Apa yang kau mau , hah ?
Ego kau tancapkan di balik pakaianku.
Aku bukan hewan!
Dan aku butuh kau untuk mencintaiku

Kini luruh telah semua degup harapan
Ku kira aku salah memberi cinta pada seseorang
Bunga ynag rupa ku puja-puja
Tapi layaknya bangkai teraba semerbaknya

Rindu aku rindu ibu

Ibu,
Saat fajar terbit,
Di sanalah aku memanggil nama mu
Tapi percuma suara ku tak sanggup mencapai peraduanmu


Ibu,
Ketika malam dari seberang yang kalut
Di sanalah aku bertapak mencarimu
Aku rindu. .


Ibu,
Ketika senja kau tabur bunga,
Di sanalah aku terpaut sedih
Tangis ku sia tak bisa kau raba


Ibu,
Aku di sini baik-baik saja.
Jangan menangis bu
Hingga malam bintang menjelang,
Tersenyumlah ke langit,
Maka di sanalah aku.

Yang Disebut Cinta

Entah mengapa aku bisa merasakannya
Saat tak sadar pun,
Dia seperti dekat sangat dekat.
Di bawah rambut ku di dasar kepalaku,
Berdenyut terus, seperti otak ku
Merangkai sel-sel kehidupan baru.

Entah mengapa aku tak punya jawaban
Ketika orang bertanya :
“hendak apa kau memiliki rasa itu ? punya sebabkah ?”
Sekejap lidah ku bagai batu
Seperti patung setengah hidup
Semuanya bagai berhenti menatap arah ku
Entahlah, Cuma sepatah tanya, bukan ?

Aku tak mengerti
Mengapa nafasku jadi berat benar !
Rasanya semua berjalan lambat,
Ketika ku eja namanya.
Rasanya jantungku nanar,
Ketika menafsir bayangannya.

Aku tak pernah paham
Apa yang sedang ku lalui ini .
Benar-benar aku seperti anak kecil yang tidak tahu apa-apa ! !
Di permainkan perasaan,
Hanya bisa mengikut perintah.
Benar-benar aku mati tak berdaya


Berhari-hari
Berminggu-minggu
Entah sampai tanggal berapa ini ,
Aku masih berputar-putar masih tak mengerti
Ini yang orang bisa sebut-cinta ??

do'a

 [karya : N0vi]


Merangkai kata bismillah,
Basah sajadah ku tanda betapa sangatnya ku memohon
Ayat-ayat suci yang ku lantunkan
Di dasar jiwa masih cinta ku tak akan pudar

Tuhan . . .
Aku yang tak berdaya ini,
Tunjukkan di dalam hati ku seberkas hidayah,
Benamkan musnahkan segala alar menghadang,
Ridhoi seluruh langkah dan tujuan,
Ampuni sebentang khilaf dan dosa.

Tuhan . . .
Aku yang lemah ini,
Tuntunkan jalan cahaya hangat-Mu,
Putihkan hati,
Obati segala memar luka
Di bawah langit tak lelah menyebut nama-Mu

Tuhan . . .
Aku yang tak punya apa-apa ini,
Buka kan pintu-Mu
Telah ku ketuk dengan doa
Izinkan aku masuk dan berserah diri pada-Mu